ANALISA TEORI SEMIOTIKA TERHADAP IKLAN GOJEK

 


BAB I

  PENDAHULUAN    

 

1.1  Latar belakang 

Transportasi   ialah   sarana   penting   untuk mendukung aktivitas atau pergerakan manusia setiap hari, oleh karena itu harus dipersiapkan dengan baik dan aman karena memiliki dampak yang signifikan terhadap kegiatan seperti ekonomi, pasokan produk atau jasa, transportasi penumpang, dan lainnya. Di antara sekian banyak model transportasi yang ada di Indonesia, baik darat, laut, maupun udara, transportasi darat mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan pengguna jasa transportasi, karena selain murah, transportasi darat masih menjadi primadona bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Kemunculan transportasi berbasis aplikasi yang juga dikenal sebagai transportasi online, semakin meningkatkan transportasi di Indonesia.

Gojek adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang pelayanan transportasi umum, Gojek juga bertujuan untuk menghubungkan pengemudi dengan pelanggan agar lebih mudah di akses. Perusahaan ini pertama kali didirikan di jakarta pada 13 oktober 2010 oleh Nadiem makarim seorang warga negara Indonesia lulusan Master of Business Administration dari Harvard Business School dari Harvard Business School sebelum ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia sejak 28 April 2021. 

Gojek merupakan perusahaan yang berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi Ojek di Indonesia, Karena efektifitas tujuan perusahaan ini yang bermitra kepada pengendara Ojek yang berpengalaman semakin baik dan meningkatnya peminat pelanggan sehingga gojek dikembangkan di kota-kota besar lainnya seperti khususnya daerah Jabodetabek, Bandung, Medan, Surabaya, Bali dan kota-kota lainnya.

Dengan kemunculan aplikasi transportasi berbasis online (Gojek) banyak tercipta lowongan pekerjaan bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia yang cukup meningkat. Bahkan banyak masyarakat yang menjadikan pekerjaan ojek online sebagai kerjaan sampingan karena waktu bekerja yang cukup fleksibel dan tidak terpotok pada jam.

Dengan adanya Gojek menjadi alat alternative masyarakat untuk bepergian. Gojek juga menjadi solusi utama untuk sebagian banyak masyarakat dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, dan bepergian ketika macet, konsumen merasa lebih mudah dan cepat memakai Gojek dengan harga yang cukup terjangkau serta banyaknya promo yang di berikan oleh Gojek itu sendiri membuat konsumen menjadi senang dengan adanya promo tersebut.

Aplikasi Gojek juga dapat diunduh pada smartphone yang memiliki sistem operasi iOS atau pun Android. Dengan menggunakan aplikasi Gojek di smartphone pelanggan dapat diantar dan dijemput dengan mudah sesuai tujuan, selain itu gojek juga menyediakan layanan lainnya seperti go-ride dan go-car layanan transportasi, go-food yang dapat mengantar makanan dari cafe atau tempat makan yang tersedia, go-mart yang digunakan untuk membelanjakan kebutuhan sehari-hari, go-box dan go-send layanan kurir instan dan masih banyak fitur layanan yang bisa di akses di aplikasi Gojek tersebut.

Dengan adannya makalah analisis ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam terhadap transportasi berbasis online yaitu Gojek, sebuah platform layanan transportasi berbasis online serta pengantaran barang yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dengan menggunakan teori semiotika sebagai landasan analisis, serta menggali makna-makna simbolik dan tanda-tanda yang terkandung dalam elemen-elemen visual dan komunikatif Gojek.

 

                                                             BAB II

                                                    LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian iklan

Secara umum :

 

Iklan merupakan bagian dari komunikasi, karena pada dasarnya iklan merupakan proses penyampaian pesan, dimana pesan tersebut berisi informasi tentang suatu produk, baik barang maupun jasa. Iklan disampaikan secara persuasi dan bertujuan untuk memengaruhi khalayak, maka biasanya iklan disampaikan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik agar dapat diterima oleh khalayak luas secara serempak.

 

Dapat dikatakan pula, iklan merupakan jenis komunikasi nonpersonal, senada dengan beberapa definisi iklan, yang antara lain: "iklan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media yang bersifat massal, seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail, reklame luar ruang atau kendaraan umum" (Lee & Johson, 2007: 3). "Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang terdiri atas informasi dan gagasan tentang suatu produk yang ditujukan kepada khalayak secara serempak agar memperoleh sambutan baik, iklan berusaha untuk memberikan informasi, membujuk dan menyakinkan” (Sudiana, 1986: 1).

 

 

Pengertian iklan menurut beberapa ahli :

·         Iyer et. Al

Iklan merupakan salah satu keputusan terpenting yang dilakukan seorang pemasar, dan pemilihan media jga merupakan elemen terpenting bagi pemasar.

·         Kasali

Iklan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media.

·         Liliweri

Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran dalam membantu menjual barang, dengan memberi layanan serta gagasan atau ide-ide melalui sasaran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.

·         Moriarty

Iklan yang baik dan komunikasi marketing yang baik– adalah efektif jika menimbulkan respons yang diinginkan pengiklan. Respons yang diharapkan tersebut merupakan tujuan dari pesan, dan pesan menjadi efektif jika mencapai tujuannya.

·         Blech dan Blech

Periklanan didefinisikan sebagai bentuk pembayaran dari komunikasi nonpersonal tentang sebuah organisasi, produk, pelayanan atau ide melalui perusahaan yang teridentifikasi.

 

2.2 Pengertian periklanan

Secara umum :

Periklanan merupakan komunikasi nonpersonal dan komersil prihal suatu organisasi dan produknya yang ditransaksikan kepada target yang sudah ditentukan dengan menggunakan media massa. Periklanan menjadi suatu bentuk komunikasi khusus dalam memenuhi fungsi pemasaran. Demi melaksanakan fungsi pemasaran ini aktivitas periklanan mestinya tidak hanya menginformasikan masyarakat mengenai produk dan jasa, namun juga memberikan bujukan agar masyarakat mau berperilaku sesuai dengan apa yang diinginkan demi melakukan penjualan dan mendapatkan profit.

Aktivitas periklanan dituntut untuk mampu mengarahkan calon konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang telah dirancang oleh departemen pemasaran yang diyakini bahwasannya produk atau jasa ini bisa memberikan pemenuhan keinginan dan kebutuhan kepada pembeli.

secara sederhana periklanan mestilah mampu memberikan pengaruh agar calon konsumen membeli produk atau jasa. Perlu disadari bahwasannya kegiatan periklanan mestilah membutuhkan biaya yang besar, namun dengan kejelasan perhitungan dan tujuan yang hendak dicapai, maka semua bisa dibenarkan. Hal yang terpenting ialah segala kegiatannya tetap ekonomis dan efektif, atai bisa menggapai sasaran serta memberikan jaminan keuntungan kepada perusahaan.

 

Periklanan menurut para ahli :

·         Monle Lee dan Carla Johnson (2004).

Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransaksikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran (surat kabar), majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruangan, atau kendaraan umum.

·         Philip Kotler (2008)

Periklanan adalah semua bentuk terbayar dari presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu.

 

2.3 Teori semiotika yang digunakan

Pengertian semiotika

       Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata yunani Semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu -yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya-dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Tanda pada awalnya dimaknai sebagai suatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Contohnya asap menandai adanya api, sirene mobil yang keras meraung-raung menandai adanya kebakaran di sudut kota. Lebih jelas lagi, kita banyak mengenal tanda-tanda dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Misalnya, bila di sekitar rumah kita ada tetangga yang memasang janur maka itu pertanda ada 'hajatan' perkawinan, tetapi bila terpasang bendera warna kuning di depan rumah dan sudut jalan maka itu pertanda ada kematian.

        Bagi etnis tertentu seperti warga keturunan China di Jakarta justru menggunakan warna putih dari kain blacu untuk menandakan mereka merasa sangat kehilangan dan ditinggalkan orang yang mereka kasihi. Bahkan di jendela atau pintu rumah mereka ada tanda garis miring satu atau silang untuk menunjukkan siapa yang meninggal. Secara terminologis, semiotika dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.

        Dengan menggunakan semiotika dalam studi media massa kita dapat mengajukan berbagai pertanyaan: Mengapa misalnya sebuah media tertentu selalu -untuk tidak mengatakan terus-menerus-menggunakan frase, istilah, kalimat atau frame tertentu manakala menggambarkan seseorang atau sekelompok orang? Apa yang sebenarnya menjadi sebab, alasan, pertimbangan, latar belakang dan tujuan media tersebut mengambil langkah tersebut.

     Semiotika sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial, memahami dunia sebagai suatu sistem hubungan yang memiliki unit dasar dengan 'tanda'. Maka dari itu, semiotika mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Ahli semiotika, Umberto Eco menyebut tanda sebagai suatu 'kebohongan' dan dalam Tanda ada sesuatu yang tersembunyi di baliknya dan bukan merupakan Tanda itu sendiri.

 

Semiotika menurut para ahli

 

·         Menurut Ferdinand De Saussure

Saussure melihat linguistik sebagai salah satu cabang dari "semiolog Aturan-aturan yang berlaku dalam linguistik juga berlaku dalam semiotika Sebagai seorang ahli linguistik, Saussure melihat bahwa bahasa adalah jenis tanda tertentu dan semiotika adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda, proses menanda dan menandai. Jadi, memang dapat dipahami adanya hubungan antara linguistik dengan semiotika.

Menurut Ferdinand De Saussure, tanda/simbol (termasuk bahasa) bersifat arbitari, yaitu tergantung pada impuls (rangsangan) maupun pengalaman personal pemakainya. Berdasarkan pandangan Saussure, dalam satu sistem penandaan, tanda merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem konvensi. Sifat arbitari ini, menurut Saussure, artinya tidak ada hubungan alamiah antara bentuk (penanda) dengan makna (pertanda). Namun, penggunaan bahasa tidak sepenuhnya arbitari, karena semua itu tergantung pada 'kesepakatan' antar pengguna bahasa.

 

·         Menurut Charles sander peirce

Memahami Semiotika tentu tidak bisa melepaskan pengaruh dan peran dua orang penting ini, Charles Sander Peirce dan Ferdinand De Saussure. Keduanya meletakkan dasar-dasar bagi kajian semiotika. Peirce dikenal sebagai pemikir argumentatif dan filsuf Amerika yang paling orisinal dan multidimensional¹.

Teori dari Peirce seringkali disebut sebagai 'grand theory" dalam semiotika. Mengapa begitu? Ini lebih disebabkan karena gagasan Peirce bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan. Peirce ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda. Menurut Charles Sanders Peirce, semiotika adalah kajian yang tentang pertandaan dan segala hal yang berhubungan dengan tanda itu sendiri. Peirce mengkategorikan analisis semiotika pada tiga hal yaitu, Representamen (ground), Object, dan Interpretant.

 

·         Menurut Roland Barthes

Menurut Barthes, semiologi hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai, dalam hal ini tidak dapat disamakan dengan mengkomunikasikan. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomuikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. Barthes, dengan demikian melihat signifikansi sebagai sebuah proses yang total dengan suatu susunan yang sudah terstruktur. Signifikansi tak terbatas pada bahasa, tetapi juga pada hal-hal lain di luar bahasa. Barthes menganggap kehidupan sosial sebagai sebuah signifikansi. Dengan kata lain, kehidupan sosial, apa pun bentuknya, merupakan suatu sistem tanda tersendiri.

Teori semiotik Barthes hampir secara harfiah diturunkan dari teori bahasa menurut de Saussure. Roland Barthes mengungkapkan bahwa bahasa merupakan sebuah sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. Selanjutnya, Barthes (1957, dalam de Saussure, yang dikutip Sartini) menggunakan teori signifiant-signifie yang dikembangkan menjadi teori tentang metabahasa dan konotasi. Istilah significant menjadi ekspresi (E) dan signifie menjadi isi (C). Namun, Barthes mengatakan bahwa antara E dan C harus ada relasi (R) tertentu, sehingga membentuk tanda (sign, Sn). Konsep relasi ini membuat teori tentang tanda lebih mungkin berkembang karena relasi ditetapkan oleh pemakai tanda. Menurut Barthes, ekspresi dapat berkembang dan membentuk tanda baru, sehingga ada lebih dari satu dengan isi yang sama. Pengembangan ini disebut sebagai gejala meta-bahasa dan membentuk apa yang disebut kesinoniman (synonymy) (Ni Wayan Sartini).

 

·         Menurut Umberto Eco

Semiotika adalah teori dusta. Pada prinsip Eco semiotika adalah sebuah disiplin yang mempelaiad segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berdusta Definisi ini meskipun agak aneh secara eksplesist menielasakan betapa sentranya konsep dust aini dalam wacana semionka. sehingga dusta tampaknya menjadi prinsip utama semiotika

Semiotika menaruh perhatian pada apapun yang dapat sebagai tanda Sebuah tada adalah yang dapat diambil sebagai penanda yang mempunyai arti penting yang untuk menggantikan sesuatu. Dengan demikian prinsip semiolika adalah sesuatu disiplin yang mempelajan apapun yang dapat digunakanunutk menyatakan kebohongan

 

A.   Keterkaitan teori semiotika dengan iklan Gojek

Metode penelitian yang digunakan dalam makalah analisis gojek ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian bersifat deskriptif. Jenis riset yang digunakan bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek yang terkait didalam analisis tersebut. Riset ini bertujuan untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi dengan menjelaskan hubungan antara objek yang di ambil untuk makalah analisis dari iklan gojek.

Penelitian ini menggunakan semiotika sebagai sebuah analisis semiotika merupakan suatu ilmu dan metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan didunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersamasama manusia. Analisis semiotika bertujuan untuk menemuka makna tanda termasuk hal-hal yang tersembunyi dibalik petanda iklan. Maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat tanda, pesan dan makna yang terkandung dalam iklan Gojek. 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika, dalam penelitian ini sepenuhnya berdasarkan pemikiran umum, yakni analisis semiotika model Charles Sanders Pierce yang digunakan hanya sebagai dasar dari penelitian ini. Merujuk pada penguraian teori dan konsep sebelumnya, maka data penelitian ini dikaji menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce dengan konsep Representamen (ground), Object, dan Interpretant. Penelitian ini meneliti dari segi pengambilan gambar, warna, ekspresi, pesan verbal dan nonverbal yang ada di dalam iklan Gojek yang dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada, sehingga dapat terlihat sebuah makna yang terdapat di dalam iklan tersebut. Hubungan antara teori semiotika Charles Sanders Peirce dan Gojek:



  • .  Simbol

Dalam teori semiotika Charles Sanders Peirce membagi simbol menjadi tiga jenis kategori utama yaitu tanda, indeks, dan simbol. Dalam konteks Gojek, logo, warna, dan desain grafis yang ada pada perusahaan dapat dianggap sebagai simbol atau lambang. Mereka membuat sebuah tanda yang memiliki arti khusus dan mengidentifikasi merek Gojek.


  •   Indeksikalitas

Konsep pengindeksan pada hakikatnya mengacu pada hubungan langsung antara suatu karakter dengan objek yang diwakilinya.Misalnya dalam konteks Gojek, aplikasi yang menampilkan lokasi pengemudi dan pelanggan merupakan contoh indeksikalitas. Hal ini juga berguna untuk memberikan informasi langsung tentang lokasi dan keberadaan objek.

  • .       Abduksi

Dalam teori Charles Sanders Peirce memperkenalkan konsep abduksi, yaitu suatu proses di mana kita menghasilkan penjelasan atau hipotesis berdasarkan data yang tersedia. Dalam bisnis perusahaan seperti Gojek, analisis data pengguna, preferensi, dan perilaku pelanggan dapat menggunakan konsep abduksi untuk mengembangkan strategi pemasaran atau peningkatan layanan.

  • .       Komunitas Interpretasi

Charles Sanders Peirce didalam teorinya sangat menekankan pentingnya komunitas interpretasi dalam menentukan makna suatu tanda. Dalam konteks Gojek. Cara pelanggan, pengemudi, dan masyarakat secara umum melihat dan menilai layanan dan logo dari perusahaan dapat memengaruhi pemahaman mereka terhadap Gojek.

  • .       Evolusi Tanda

Charles Sanders Peirce mengemukakan gagasan evolusi tanda dari tahap ikonik menuju tahap simbolik. Dalam perjalanan waktu, bagaimana tanda-tanda Gojek berevolusi. Misalnya, ketika gojek melakukan perubahan terhadap logo atau tagline itu dapat mencerminkan  perubahan dalam strategi bisnis dan citra merekdari perusahaan gojek.

Pemahaman yang mendetail tentang penerapan semiotika Charles Sanders Peirce dalam konteks perusahaan transportasi online (Gojek) memerlukan analisis yang lebih mendalam terhadap beberapa elemen spesifik dalam strategi branding, pemasaran, dan interaksi pelanggannya.

 

 

                                                        BAB III 

                                                ANALISIS IKLAN

 

3.1  Mendefinisikan objek iklan

Definisi objek iklan

Objek iklan dapat didefinisikan sebagai subjek atau barang yang diiklankan untuk tujuan mempromosikan, memasarkan, atau menjual kepada target atau konsumen. Objek iklan bisa berupa produk, layanan, acara, atau bahkan gagasan yang ingin disampaikan kepada masyarakat.

Dalam konteks periklanan, objek iklan adalah fokus utama dari pesan yang disampaikan dalam kampanye periklanan. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian, mempengaruhi, dan menggugah minat konsumen potensial agar tertarik atau membeli produk atau layanan yang diiklankan.

Objek iklan biasanya dijelaskan secara visual, verbal, atau melalui berbagai media komunikasi seperti televisi, radio, media cetak, internet, dan media sosial. Teknik-teknik periklanan digunakan untuk memperkenalkan, menggambarkan, dan mengaitkan nilai-nilai atau manfaat dari objek iklan tersebut kepada target pasar yang diharapkan.

Objek yang terkait dengan Analisis Gojek

     Objek iklan yang terkait dengan konteks analisis Gojek adalah Gojek melakukan promosi yang sangat menggiurkan untuk pelanggan, dengan memasarkan harga yang lebih terjangkau di bandingkan platfrom transportasi online lainnya. Gojek juga menjamin keselamatan dan kenyamanan bagi penumpang dengan menyediakan helm untuk penumpang serta untuk pengemudi.

          Gojek juga mengiklankan layanan transportasi yang mereka gunakan. Perusahaan tersebut tidak hanya menyediakan layanan transportasi online berupa sepeda motor, namun juga menyediakan layanan transportasi berupa mobil agar konsumen bisalebih nyaman untuk melakukan aktifitas menggunakan platfrom ini. Gojek juga melakukan kampanye periklanan di beberapa media komunikasi, seperti iklan di televisi, youtube, Instagram, serta media social lainnya. Perusahaan mengkampanyekan iklan dengan secara menarik, salah satunya menaruh video di beberapa platfrom yang sering di kunjungi oleh masyarakat zaman sekarang.


3.2 Menganalisa Teks dalam Iklan

 

               


Dalam iklan tersebut ada beberapa teks iklan yang signifikan yaitu :

       Gojek: Sebagai lambang atau logo dari aplikasi, agar memiliki ciri khas khusus yang dapat membedakan Gojek dari aplikasi transoprtasi yang memiliki jenis dan kegunanaan yang sama. Serta sebagai ikon untuk perusahaan transportasi ojek online yaitu Gojek. Menurut David E. Carter  “logo adalah identitas suatu perusahaan dalam bentuk visual yang diaplikasikan dalam berbagai sarana fasilitas dan kegiatan perusahaan sebagai bentuk komunikasi visual.

      Pake Gojek: Dari kalimat tersebut perusahaan melakukan kampanye periklanan dengan mengajak konsumen untuk menggunakan transportasi online milik mereka. Dengan melakukan kampanye tersebut sehingga memungkinkan untuk menarik banyak konsumen menggunqakan layanan transpoertasi tersebut. Menurut Rogers dan Storey, bahwa kampanye adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang teroganisasi dengan tujuan untuk menciptakan suatu akibat tertentu terhadap sasaran secara berkelanjutan dalam periode tertentu.

        Paling hemat: Dari kalimat tersebut perusahaan Gojek memberikan sebuah promo yang cukup menarik dengan menggunakan kata paling hemat. Gojek memberikan banyak promo yang menarik yang bisa digunakan drive serta customer, promo gojek dapat di akses oleh semua pengguna aplikasi agar Gojek bisa dinikmati dari semua kalangan dengan harga yang terjangkau. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) hemat adalah tidak boros serta berhati-hati dalam menggunakan uang.

3.3 Mengelompokkan Teks dan Citra yang Ada Berdasarkan Ikon, Indeks, dan Simbol

No.

Desain Iklan

Elemen

Makna

1.

Latar Belakang Desain

Warna hijau tua

Warna hijau tua memiliki makna kestabilitas, alam, kekayaan dan pembaruan. Yang memberikan kesan kemakmuran.

 

 

 

Warna hijau muda

Warna hijau muda memiliki makna kreatifitas dan seamngat muda, yang dapat memberikan kesan yang postif dan optimis.

 

 

 

Jalanan berbatu

Mengambarkan tentang kehidupan sehari-hari atau aktifitas yang terjadi, seperti berkendara atau berjalan.

 

2.

Objek

Motor

Sebuah alat transportasi yang menjadi kendaraan yang banyak digunakan oleh masyarakat dan kendaraan utama bagi driver Gojek.

 

 

 

Jaket dengan lambang Gojek

Jaket yang umum di gunakan untuk driver yang bekerja di perusahaan transportasi ojek online berguna sebagai tanda pengenal dari driver tersebut.

 

 

 

Helm pengendara

Sebuah alat pelindung kepala yang wajib digunakan saat berkendara motor, alat keaman ganda untuk melindungi kepala untuk beberapa hal yang tidak diinginkan pengendara motor.

 

 

 

Mobil

Sebagai salah satu alat transportasi yang digunakan untuk membawa lebih dari dari satu penumpang.

 

 

 

Logo Gojek

Sebagai identitas dari perusahaan tersebut, agar menciptakan kesan yang kuat dan mudah dikenali oleh konsumen.

 

 

3.4 Membuat Generalisasi

Kemajuan teknologi di bidang transportasi, menjadi bukti kemajuan sosial budaya yang terjadi di masyarakat, bahkan tidak hanya transportasi namun saat ini internet juga sangat mempengaruhi masyarakat dalam menjalani aktivitas. Banyaknya pengguna ponsel pintar atau smartphone, pada sistem android ataupun iOS membuat masyarakat menjadi ketergantungan pada smartphone dan internet. Kesempatan tersebut yang membuat pendiri bidang usaha Ojek online (Gojek) memperkenalkan ojek berbasis aplikasi online.

Transportasi online saat ini sedang ramai diperbincangkan, karena pemesanan berbasis aplikasi yang mudah di unduh oleh pengguna smartphone. Pemesanan melalui aplikasi yang sederhana membuat Ojek online diterima dengan cepat di kalangan masyarakat, serta berbagai macam pilihan layanan yang diberikan sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang jasa.

Gojek menjadi penghubung untuk pengendara dan penumpang. Perusahaan Gojek memiliki komitmen untuk memberikan dampak sosial yaitu kesejahteraan bagi karyawan tidak terkecuali kepada pengendara. Dalam bidang teknologi, Gojek berusaha menyebarluaskan dampak sosial yaitu kehidupan untuk masyarakat yang lebih baik dengan menciptakan lapangan pekerjaan guna meningkatkan jumlah pendapatan mereka.

Adanya layanan seperti ojek online atau Gojek sangat penting untuk kota dengan tingkat lalu lintas yang begitu ramai seperti Kota Jakarta dan kota lainnya di mana mereka beraktivitas. Gojek menawarkan manfaat besar baik untuk para pelanggan dan penyedia jasa, bagi masyarakat yang bekerja menjadi driver Gojek akan mendapatkan penghasilan tambahan dengan memanfaatkan kendaraan dan hp android yang mereka miliki.

Kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi memiliki tujuan agar para driver ojek dapat lebih produktif dan berpenghasilan. Dengan adanya layanan transportasi berbasis aplikasi online akan mempermudah driver dalam menerima dan menyelesaikan orderan. Semakin meningkatnya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, menjadi driver Gojek dapat menjadi alternative pekerjaan kepada mereka yang belum mempunyai pekerjaan tetap.

Menjadi driver Gojek tidak terikat oleh jam kerja dan jumlah pendapatan yang bergantung pada jumlah order yang diselesaikan. Bekerja dengan waktu yang fleksibel inilah yang memungkinkan akan terdapat banyak masyarakat yang berkeinginan untuk bergabung menjadi driver Gojek. Tidak menutup kemungkinan para pegawai tetap disebuah perusahaan beralih profesi menjadi driver Gojek. Hal ini dikarenakan potensi pendapatan yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan mereka sebelumnya.

                                                   BAB IV                         

                                               KESIMPULAN

Gojek adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang pelayanan transportasi umum, Gojek juga bertujuan untuk menghubungkan pengemudi dengan pelanggan agar lebih mudah di akses. Platfrom transportasi berbasis online pertama di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  analisis semiotika model Charles Sanders Pierce yang digunakan hanya sebagai dasar dari penelitian ini. Merujuk pada penguraian teori dan konsep, maka data penelitian ini dikaji menggunakan analisis semiotika Charles dengan konsep Representamen (ground), Object, dan Interpretant. Penelitian ini meneliti dari segi pengambilan gambar, warna, ekspresi, pesan verbal dan nonverbal yang ada di dalam iklan Gojek yang dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada, sehingga dapat terlihat sebuah makna yang terdapat di dalam iklan Gojek. Yang terkait sebagai dasar  pada logo gojek dan iklan digital gojek yg menggambarkan pengendara motor yang memakai helm, jaket hijau dan sambil tersenyum ketika mengendarai motor sesuai dengan teori Peirce. Bahwa gojek merupakan alat transportasi yang ramah dan disukai penumpangnya sesuai dengan teori semiotika Peirce didalam teorinya sangat menekankan pentingnya komunitas interpretasi dalam menentukan makna suatu tanda.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Komentar

  1. penjelasan yang sangat baik dan menarik

    BalasHapus
  2. wahh keren banget mudah untuk di mengerti

    BalasHapus
  3. Sangat mudah di pahami dan di mengerti, menambah wawasan kepada kita, pkoknya kalo kata saya mah "Wahh mudah di pahami euy"

    BalasHapus
  4. menambah wawasan dan mudah dimengerti 👍

    BalasHapus
  5. wahhh, sangat mudah dipahami sekali kak^^

    BalasHapus
  6. Lah mantep banget ini sangat bermanfaat

    BalasHapus
  7. wahh sangat bermanfaat

    BalasHapus
  8. Analisis yang cukup jelas! mudah dipahami

    BalasHapus
  9. Mantap, bahasanya sangat mudah dipahami

    BalasHapus

Posting Komentar